PROFIL KIMBIS CAKRADONYA BANDA ACEH

data | 8:34 AM | 0 comments

Sejarah dan Perkembangan Lembaga KIMBis

Klinik IPTEK Mina Bisnis (KIMBis) Cakradonya di Banda Aceh dibentuk sebagai respon atas permintaan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Banda Aceh yang diwakili oleh Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian (KPP) dan Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh. Seriusnya aspirasi tersebut ditandai dengan kunjungan Pemda Kota Banda Aceh ke Balai Besar Penelitian Sosial dan Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP) di Jakarta pada bulan Februari 2012.
Permintaan ini muncul sebagai akibat kondisi Kota Banda Aceh yang sangat memerlukan keberadaan suatu lembaga sebagai wadah untuk mengembangkan sektor perikanan seperti halnya yang telah dicapai daerah lain di Indonesia. Kelembagaan ini diharapkan juga dapat berperan dalam mendukung kegiatan pada kelompok kerja pengentasan kemiskinan di Banda Aceh.
Berdasarkan baseline survey yang dilakukan oleh tim BBPSEKP, permasalahan tersebut disebabkan oleh masih rendahnya pemanfaatan potensi sumberdaya perikanan karena terbatasnya kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan teknologi. Oleh karena itu, usaha perikanan yang dijalankan masyarakat cenderung masih mengandalkan teknologi tradisional. Fakta lain yang dijumpai adalah masih rendahnya jiwa kewirausahaan masyarakat dalam mengolah hasil-hasil perikanan sehingga banyak sisa-sisa ikan yang tidak dimanfaatkan, bahkan sisa ikan tersebut dibuang tanpa ada penanganan lebih lanjut. Permasalahan utama, yang dijumpai adalah masalah pemasaran yang dihadapi oleh nelayan, pembudidaya dan pengolah karena saat ini produk hasil perikanan masyarakat baru terserap di pasar lokal dan Medan.
Berangkat dari permasalahan di atas maka BBPSEKP dan Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian  Kota Banda Aceh bersama-sama membentuk Klinik IPTEK Mina Bisnis yang bernama “KIMBIS CAKRADONYA” pada tanggal 10 Agustus 2012. Pembentukan  KIMBis di Kota Banda Aceh telah dilakukan beberapa pendekatan. Pertama, presentasi potensi perikanan di Kota Banda Aceh oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan beserta Komisi B DPR Kota Banda Aceh, pada bulan Februari 2012. Kedua, kunjungan awal ke Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Banda Aceh untuk mempelajari keseriusan Pemda terhadap rencana pembentukan KIMBis. Ketiga, survey potensi sumberdaya alam dan sosial ekonomi perikanan di Kota Banda Aceh yang dilakukan pada tanggal 10 – 13 Agustus 2012 di Kota Banda Aceh. Keempat, sosialisasi peran KIMBis dalam mendukung pembangunan kelautan dan perikanan di Kota Banda Aceh.

Struktur Organisasi

Menindaklanjuti kegiatan sosialisasi Klinik IPTEK Mina Bisnis Kota Banda Aceh pada bulan Agustus 2012 lalu, pada tanggal 11 September 2012 dilakukan kegiatan pembentukan pengurus klinik dan juga peresmian Klinik IPTEK Mina Bisnis yang diberi nama “Cakradonya. Peresmian klinik dilakukan oleh Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian (KPP) Kota Banda Aceh. Dalam sambutannya, Kepala Dinas KPP juga sangat mendukung keberadaan KIMBis ini karena KIMBis mampu memberikan bantuan berupa ilmu yang dinilainya sangat penting, bukan hanya bantuan fisik yang sering diterima para pelaku usaha.
Untuk mengoperasionalisasikan KIMBis Cakradonya maka dibentuklah pengurus yang bertanggung jawab dalam memperkuat lembaga dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana aksi yang telah disusun. Pembentukan pengurus KIMBis Banda Aceh dilakukan melalui musyawarah seluruh kelompok sasaran KIMBis dan unsur  Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian serta pegurus KIMBis pusat. Hasil pemilihan pengurus KIMBis. Pengurus KIMBis Kota Banda Aceh terdiri dari  Al Fadhli, S.Pi. (Manajer); Rahmat Hidayat, S.Pi (Asisten Manajer Klinik Bidang Promosi dan Pemasaran); Herlenmunsyah (Asisten Manajer Klinik Bidang Pengembangan Usaha); Fazril Saputra, S.Kel (Asisten Manajer Bidang Penguatan Kelembagaan dan Bidang Pembinaan Anggota), ditambah dua orang unsur Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian Kota Banda Aceh  yang diposisikan sebagai liaison officer (LO) dan koordinator KIMBis di Kota Banda Aceh. Sedangkan untuk pelaksana kegiatan Tingkat Pusat terdiri dari Tim dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan yang berdasarkan SK Kepala Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Dimana pelaksana kegiatan Tingkat Pusat pada KIMBis Kota Banda Aceh terdiri dari Dr. Armen Zulham (Penanggungjawab Kegiatan), Dr. Joni Haryadi (Wakil Penanggungjawab Kegiatan), Estu Sri Luhur, SE dan Freshty Yulia Arthatiani, S.Pi sebagai anggota.

Kegiatan yang Telah Dilakukan

Selama periode Agustus – November 2012, KIMBis Cakradonya telah melakukan berbagai kegiatan untukmenjalankan perannya sebagai lembaga dan pusat kegiatan. Kegiatan-kegiatan yang telah berhasil dilaksanakan adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Hasil Kegiatan KIMBis Cakradonya TA. 2012
No.
Kegiatan
Agenda
1
Sosialisasi dan Pembentukan Klinik IPTEK Mina Bisnis (KIMBis) di Kota Banda Aceh
· Memperkenalkan dan membentuk KIMBis Aceh sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam rangka pengembangan ekonomi dan jiwa kewirausahaan masyarakat perikanan
2
Peresmian KIMBis Cakradonya dan Pembentukan Pengurus
·      Meresmikan KIMBis Aceh dengan nama KIMBis Cakradonya
·  Membentuk pengurus tingkat daerah yang terdiri dari unsur dinas, penyuluh perikanan dan pelaku usaha perikanan
·  Menentukan kelompok sasaran KIMBis sekaligus menunjuk koordinatornya
·  Menyusun rencana aksi tahun 2012
3
Pendampingan dan Pengawalan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
·      Memberikan materi tentang:
ü  Sanitasi dan kualitas kesegaran  ikan
ü Penanganan dan pengolahan bandeng tanpa duri, bandeng presto, kerupuk ikan dan snack ikan
·     Teknik pengolahan bandeng tanpa duri, bandeng presto, kerupuk ikan dan snack ikan
·  Teknik pengeringan dan penggorengan bandeng presto, kerupuk ikan dan snack ikan
4.
Pendampingan dan Pengawalan Teknologi Perbenihan Lele Secara Buatan
·      Memberikan materi tentang:
ü perbenihan lele
ü manajemen induk lele
ü pengelolaan kualitas dan teknik budidaya lele
5.
Sosialisasi Pelaksanaan Kegiatan KIMBis Aceh
·      Merefleksi kegiatan KIMBis Aceh selama Agustus – November 2012
·      Menegaskan kembali komitmen SKPD terkait terhadap KIMBis Aceh
·  Merangkul DPRD, SKPD, dan kecamatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan KIMBis Aceh
6.
Peningkatan Keterampilananggota Rumah Tangga Nelayan (mata pencaharian alternatif)
·      Memberikan materi tentang:
ü  konstruksi motor diesel
ü  prinsip kerja motor diesel
·      Praktek mengenal konstruksi dan prinsip kerja motor diesel

Kegiatan KIMBIs Cakradonya tersebut masih dilanjutkan pada tahun 2013 dengan  tujuan:
  1. Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat KP dengan menggunakan  IPTEK melalui penguatan dan pengembangan kelembagaan KIMBis Cakradonya.
  2. Mempercepat penyebaran teknologi dan mengkaji proses penerapan teknologi hasil penelitian dan pengembangan dari  Balitbang KP.
  3. Mendapatkan data dan informasi perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat KP karena kegiatan yang dilakukan KIMBis. 
Berdasarkan hal tersebut, keberadaan KIMBis Cakradonya perlu ditindaklunjuti dengan langkah-langkah strategis terutama membuat  kesepakatan kerja sama dan komitmen yang mengikat antara pemerintah Kota Banda Aceh (SKPD dan unsur yang terkait) dengan KIMBis Pusat (Balai Besar Penelitian Sosial dan Ekonomi Kelautan dan Perikanan) untuk mendukung pelaksanaan kegiatan dalam KIMBis. Menjaring komitmen dari SKPD yang terkait  dalam bentuk  kegiatan yang tertuang dalam RKA-KL 2014 dari SKPD-SKPD  Kota Banda Aceh untuk mendukung kegiatan dalam KIMBis. Sementara dukungan kegiatan 2013 ditelusuri melalui pendekatan personal pada SKPD-SKPD yang ada. Menyusun rencana aksi secara partisipatif untuk tahun 2013 tentang kebutuhan paket teknologi yang akan diimplementasikan pada kelompok sasaran KIMBis Cakradonya. Hal ini menyangkut exit strategi dari KIMBis dimaa mengacu pada kemandirian kelembagaan KIMBis setelah 5 tahun proses pelaksanaan.
Exit strategi KIMBis mengacu pada dua prinsip, yaitu mengembangkan entrepreneurship(kewirausahaan) pada kelompok sasaran melalui pemberdayaan masyarakat dan implementasiteknologi hasil penelitian kepada kelompok sasaran.  Kedua prinsip tersebut harus tercapai dalam 5 tahun pelaksanaan KIMBis. Oleh sebab itu, pada tahun pertama peran BBPSEKP dalam mendorong entrepreneurship cukup dominan, selanjutnya peran tersebut semakin berkurang dan diambil alih oleh PEMDA yang didukung oleh pengurus KIMBis.

Rencana Kedepan

Paket [ekerjaan KIMBis disusun berdasarkan hasil identifikasi keragaan teknologi yang terdapat masyarakat. Kebutuhan teknologi tersebut disinkronkan dengan ketersediaan teknologi di agen yang terdapat di Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan yang menerapkan prinsip-prinsip blue economy. Berdasarkan hasil diskusi maka program kegiatan yang akan dilaksanakan oleh KIMBis Cakradonya pada Tahun 2013 adalah seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Program Kegiatan KIMBis Cakradonya TA. 2013
Paket Pekerjaan
Kegiatan
Cara Kerja
Peserta
Rencana Pelaksanaan
Paket Pertama:Penguatan Kapasitas KIMBis dan Identifikasi Prinsip-prinsipBlue Economypada Usaha Perikanan
1.   Penguatan Kapasitas Pengurus KIMBis dan Tokoh Masyarakat
·   Sosialisasi
·   Diskusi
·    Pengurus KIMBis Cakradonya
·    Kepala desa
·    Organisasi pemuda
12 Juli 2013


2.   Identifikasi usaha-usaha perikanan yang menerapkan prinsip blue economy

Survei dengan instrumen kuesioner
Responden:
-   Nelayan
-   Pembudidaya
-   Pengolah hasil perikanan
12 – 17 Juli 2013
3.   Implementasi teknologi IMTA
Pendampingan materi dan praktek implementasi teknologi IMTA
Pembudidaya tambak
15 – 17 Juli 2013
Paket Kedua:Penguatan Kapasitas KIMBis dalam Pengembangan Usaha Kelautan dan Perikanan
1.   Inisiasi pembentukan akses permodalan
·   Sosialisasi
·   Diskusi
·   Pengurus KIMBis Cakradonya
·   Nelayan
·   Pembudidaya
·   Pengolah
·   Pedagang
September 2013
2.   Pendampingan dan Pengawalan Teknologi GPS dan Informasi PPDPI
Pendampingan materi dan praktek penggunaan GPS dan informasi PPDPI
·   Pengurus KIMBis Cakradonya
·   Staf Dinas KPP
·   Nelayan
September 2013
3.   Pembuatan Pakan Ikan Sederhana
Pendampingan materi dan praktek
·   Nelayan
·   Pembudidaya
September 2013
Paket Ketiga:Penguatan Kapasitas KIMBis dalam Rangka Memanfaatkan Paket Teknologi Kelautan dan Perikanan
1.   Sosialisasi keragaan teknologi KP dan gelar teknologi polikultur
Sosialisasi  dan pameran
·   Nelayan
·   Pembudidaya
·   Pengolah
·   Pedagang
·   SKPD-SKPD
·   Walikota
·   Anggota DPRD Komisi Ekonomi
Oktober 2013
2.   Pengawalan teknologi pengemasan dan informasi keamanan bahan pengemasan
Pendampingan materi dan praktek
·   Pengolah hasil perikanan
·   Industri rumah tangga
Oktober 2013
3.   Pemanfaatan limbah hasil perikanan untuk konsumsi
Pendampingan materi dan praktek
·   Nelayan
·   Pembudidaya
·   Pengolah
·   Industri rumah tangga
Oktober 2013

KIMBis Cakradonya juga akan melaksanakan implementasi prinsip blue economy melalui pendampingan implementasi teknologi integrated multi-tropik aquaculture (IMTA) yang didukung oleh anggaran Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian Kota Banda Aceh. Selanjutnya, dilakukan kegiatan pencatatan (monitoring) untuk melihat perkembangan implementasi teknologi IMTA oleh kooperator. Hasil pantauan reguler ini akan digunakan untuk melihat kendala dan hasil implementasi IMTA tersebut sehingga dapat diadopsi oleh pelaku usaha setempat sebagai upaya diversifikasi produk perikanan, pemanfaatan limbah, dan peningkatan produksi dan produktivitas.

Rencana sinergitas kegiatan dengan mitra kerja dan program
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada seluruh paket diarahkan untuk menghasilkan output dan menjawab tujuan dari kegiatan. Output dari kegiatan telah dijelaskan sebelumnya dan tujuan umum dari kegiatan adalah mewujudkan tumbuh dan berkembanganya lembaga yang mampu menumbuhkan semangat kewirausahaan dalam masyarakat dengan memanfaatkan IPTEK dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan tujuan lainnya yang telah disebutkan diatas.
Oleh sebab itu melalui koordinasi dengan mitra kerja dan program akan dapat memantau kesiapan memperoleh output seperti yang diharapkan. Rencana koordinasi kegiatan dengan mitra kerja dan program adalah seperti pada Tabel 3.
Tabel 3.  Rencana Koordinasi dengan Mitra Kerja dan Program
Paket Pekerjaan
Kegiatan
Mitra Kerja
Program
Paket Pertama:Penguatan Kapasitas KIMBis dan Identifikasi Prinsip-prinsip Blue Economy pada Usaha Perikanan
1.   Penguatan Kapasitas Pengurus KIMBis dan Tokoh Masyarakat
·   Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian
·   Karang Taruna
Program KKP terkait dengan peningkatan kapasitas masyarakat KP
2.   Identifkasi usaha-usaha perikanan yang menerapkan prinsip blue economy

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)
·   Program KKP terkait dengan peningkatan kapasitas masyarakat KP
·   7 Fokus Balitbang KP terkait dengan blue economy
3.   Implementasi teknologi IMTA
·   Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian
·   Unsyiah
·   P4B
·   Program nasional terkait dengan lingkungan hidup dan ketahanan pangan
·   Program KKP terkait dengan peningkatan kapasitas masyarakat KP dan peningkatan nilai tambah
·   7 Fokus Balitbang KP terkait dengan blue economy
·   Program daerah terkait dengan Pokja pengentasan kemiskinan
Paket Kedua:Penguatan Kapasitas KIMBis dalam Pengembangan Usaha Kelautan dan Perikanan
1.   Inisiasi pembentukan akses permodalan
·   Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
·   Dinas KPP
·   P2HP
·   Bank BRI
·   Program nasional terkait dengan pengentasan keniskinan
·   Program KKP terkait dengan peningkatan kapasitas masyarakat KP
·   Program daerah terkait dengan Pokja pengentasan kemiskinan
2.  Pendampingan dan Pengawalan Teknologi GPS dan Informasi PPDPI
·   Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian
·   DJPT
·   P3TKP
·   Program nasional terkait dengan pengentasan keniskinan serta lingkungan hidup dan bencana
·   Program KKP terkait dengan peningkatan kapasitas masyarakat KP serta peningkatan produksi dan produktivitas
·   Program daerah terkait dengan Pokja pengentasan kemiskinan
3.   Pembuatan Pakan Ikan Sederhana
·   Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian
·   P4B
·   Karang Taruna
·   Program nasional terkait dengan pengentasan keniskinan
·   Program KKP terkait dengan peningkatan kapasitas masyarakat KP
·   7 fokus Balitbang KP terkait dengan industrialisasi
·   Program daerah terkait dengan Pokja pengentasan kemiskinan
Paket Ketiga:Penguatan Kapasitas KIMBis dalam Rangka Memanfaatkan Paket Teknologi Kelautan dan Perikanan
1.   Sosialisasi keragaan teknologi KP dan gelar teknologi polikultur

·   Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian
·   P4B
Program KKP terkait dengan peningkatan kapasitas masyarakat KP
2.   Pengawalan teknologi pengemasan dan informasi keamanan bahan pengemasan
·   Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian
·   Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi
·   BBP4B
·   Program KKP terkait dengan peningkatan kapasitas masyarakat KP serta daya saing dan pemasaran
·   7 fokus Balitbang KP terkait dengan industrialisasi

3.   Pemanfaatan limbah hasil perikanan untuk konsumsi
·   Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian
·   Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi
·   BBP4B
·   Program nasional terkait dengan pengentasan keniskinan, lingkungan hidup serta ketahanan pangan
·   Program KKP terkait dengan peningkatan kapasitas masyarakat KP, peningkatan produksi dan produktivitas, seerta peningkatan nilai tambah
·   7 fokus Balitbang KP terkait dengan blue economy
·   Program daerah terkait dengan Pokja pengentasan kemiskinan

Daftar Kelompok Binaan

Berdasarkan identifikasi dilapangan KIMBis Cakradonya Kota Banda Aceh memiliki beberapa kelompok binaan yang dcluster berdasarkan jenis usahanya sehingga terdiri dari 4 (empat) kelompok usaha, yaitu kelompok nelayan, kelompok budidaya, kelompok pengolah dan kelompok pemasar hasil perikanan. Pemilihan koordinator  kelompok sasaran dilakukan secara sederhana yaitu setiap kelompok sasaran menunjuk satu  orang dari mereka untuk menjadi koordinator kelompok. Untuk itu, koordinator kelompok harus dapat mewakili semua kelompok yang ada dan juga koordinator (dan pengurus klinik) perlu dibekali dengan keterampilan manajemen. Keterampilan ini diperlukan agar pendampingan dan pemberdayaan semua kelompok usaha perikanan dapat tersentuh dengan baik. Berikut secara rinci kelompok binaan KIMBis Cakradonya Banda Aceh pada Tabel 4 dibawah ini.
Tabel 4.  Kelompok Binaan KIMBis Cakradonya Kota Banda Aceh.

No.
Kelompok Usaha
Nama Kelompok
Koordinator
Keterangan
1.
Kelompok Nelayan
·      Kelompok Barakuda (Gp. Alue Deah Tengoh)
·      Kelompok nelayan Gp. Alu Naga
·      Kelompok nelayan Gp. Deah Raya
·      Kelompok Mudah Rezeki
·      Kelompok Laut Indah Gp. Deah Baro
·      Kelompok Bintang Laut Gp. Deah Baro
Darwin
Kelompok Barakuda, Gp. Alue Deah Tengoh
2.
Kelompok Budidaya
·      Kelompok LSC Gp. Lamjabat (kepiting soka)
·      Kelompok Udang dan Bandeng Gp. Tibang
·      Kelompok budidaya Gp. Deah Raya
·      Kelompok budidaya Gp. Jelingke
·      Kelompok budidaya Gp. Lambaro Skep
·      Kelompok Mulia Lele Gp. Lambung
Ardiansyah
Kelompok Mulia Lele, Gp. Lambung, Kecamatan Meuraxa
3.
Kelompok Pengolah
·      Kelompok Tunus Saputra Gp. Merduwati
·      Kelompok Mandiri Gp. Penayong
·      Kelompok Blang Raya Gp. Ateuk Jawo
·      Kelompok UD Tuna Gp Lampulo
·      Kelompok Aspela 17 Gp. Laksana (Rumput Laut)
Salawati
Kelompok Tunus Saputra
4.
Kelompok Pemasar Hasil Perikanan

T. Agus Fajrika

Category: , ,

0 comments