Banda Aceh Butuh Satu Ton Lele Tiap Hari

data | 8:57 AM | 0 comments

MedanBisnis - Banda Aceh. Konsumsi ikan lele di Kota Banda Aceh cukup banyak, jumlahnya mencapai satu ton per hari. Tingginya permintaan akan jenis ikan tersebut nyatanya belum mampu dipenuhi pembudidaya di wilayah tersebut.
"Pembudidaya ikan lele di daerah kita belum sanggup memenuhi permintaan tersebut. Karena masih sangat sedikit peternak ikan lele di daerah ini," kata Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian (DKPP) Banda Aceh, Bakhtiar, kepada wartawan, Jumat (11/10).

Bakhtiar mengatakan, jumlah satu ton itu mayoritas untuk kebutuhan warung atau restauran. Dan untuk memenuhi permintaan tersebut, pengusaha terpaksa mendatangkannya dari Medan, Sumatera Utara. 

"Oleh karena itu kami mengajak masyarakat memanfaatkan lahan-lahan tidur untuk memelihara ikan lele, karena pasarnya cukup menjanjikan," sambungnya.

Bakhtiar menjelaskan, tingginya permintaan akan ikan lele disebabkan adanya perubahan pola makan masyarakat Banda Aceh. Dulu masyarakat tidak mau mengonsumsi ayam potong, namun sekarang malah suka. Sama halnya dengan ikan lele, kalau dulu masyarakat lebih menyukai ikan laut, tapi sekarang banyak yang menggemari ikan air tawar terutama lele.

"Banyak yang sadar ikan air tawar mempuyai beberapa keunggulan, selain potensi gizinya yang sama dengan ikan laut, ikan air tawar juga tidak menimbulkan alergi," sambungnya. 

Disebutkan, ada empat kecamatan sentra produksi ikan lele di Banda Aceh, yakni Meuraxa, Ulee Kareng, Jaya Baru dan Kuta Alam. Hanya saja di Kuta Alam produksinya masih sangat sedikit.
Harga ikan lele di tingkat petani pada kisaran Rp 16.000 sampai Rp 17.000/kg, sementara di pasaran sekitar Rp 20.000 sampai Rp 22.000/kg. Harga mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, seiring makin tingginya permintaan. 

Danm ada kemungkinan harga akan naik lagi karena harga pakan mulai naik. "Kita harapkan ke depan budidaya ikan lele bisa memakai pakan alternative. Kami juga akan melakukan pembinaan bagaimana cara mengelola pakan alternatif tersebut," pungkas Bakhtiar.(dedi irawan)

Category:

0 comments