Untuk meningkatkan hasil tangkap nelayan Pemerintah Aceh akan beri bantuan Kapal
Banda Aceh – Gubernur Aceh dr. H. Zaini Abdullah membuka secara resmi Temu Teknis Pembangunan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap dengan komunitas nelayan Aceh di Anjong Mon Mata Banda Aceh, Jum’at (1/11) sore.
Pertemuan yang diprakarasai oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh tersebut merupakan langkah awal dari sosialisasi pelaksanaan program pemberian bantuan kapal penangkap ikan kepada kelompok nelayan dalam rangka pemberdayaan ekonomi nelayan Aceh.
Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Endin Syafruddin dalam laporannya mengatakan, pelaksanaan Temu Teknis tersebut dimaksudkan sebagai forum diskusi dan silaturrahmi Pemerintah Aceh dengan Stakeholder penerima manfaat.
“Untuk itulah, hari ini kita bangun komunikasi dan silaturrahmi untuk memahami apa dan bagaimana sebenarnya latar belakang bantuan kapal penangkap ikan ini. Mudah-mudahan dari komunikasi dan silaturahmi ini, masyarakat bisa memahami dan mempersiapkan diri untuk mengoptimalkan operasional kapal ini,” jelas Endin.
Sementara itu, Gubernur Aceh dr. H. Zaini Abdullah dalam sambutan pembukaan acara mengatakan, kapal bantuan Pemerintah Aceh tersebut berukuran cukup besar, yaitu diatas 40 Gross Ton (GT), semuanya berjumlah 40 unit. Karena ukurannya besar, tambah Zaini, tentu membutuhkan penanganan dan perawatan yang khusus.
“Saya berharap, program ini berjalan lancar dan berhasil guna, sehingga secara bertahap mampu mengatasi tingkat kemiskinan di kalangan nelayan Aceh,” ujar Doto Zaini, sebutan populer Gubernur Aceh.
Doto Zaini melanjutkan, Aceh merupakan daerah kaya dengan hasil laut, terutama ikan tangkap. Hal ini bisa dipahami, sebab hampir 60 persen dari seluruh luas wilayah Aceh merupakan wilayah laut. Yang lebih istimewa lagi, kawasan laut Aceh terdapat di lokasi yang sangat strategis.
“Aceh berada di pinggiran Selat Malaka, selat yang menjadi tempat lintas hampir 60 persen kapal-kapal tanker internasional. Sayangnya, potensi laut Aceh yang kaya ini belum tergarap maksimal. Yang justru kerap menikmati kekayaan laut Aceh ini adalah nelayan asing yang masuk secara diam-diam ke wilayah laut kita,” ungkap Zaini Abdullah.
Menurut data dari Dinas Perikanan Aceh, potensi perikanan laut Aceh mencapai 423.410 ton per tahun. Tapi yang tergarap oleh nelayan tradisional Aceh baru sekitar 125.000 Ton. Itu berarti, nelayan Aceh baru mampu menggarap 37 persen dari potensi perikanan laut yang ada di daerah ini.
sumber: http://www.ajnn.net
Category: news
0 comments