Daging Meugang Sudah Lulus Tes Kesehatan
BANDA ACEH - Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Banda Aceh menyatakan, seluruh daging meugang yang dijual di Kota Banda Aceh, baik yang dipotong di dalam dan di luar Rumah Potong Hewan (RPH) telah melalui pemeriksaan kesehatan.
“Tes kesehatan terhadap sapi yang mau dipotong tidak hanya diberlakukan kepada sapi yang di potong di RPH, tapi pemilik sapi yang memotong di luar RPH juga wajib memberitahukan ke RPH Kota Banda Aceh untuk pemeriksaan kesehatan,” kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Banda Aceh, Razali, kepada Serambi, Kamis (19/7).
Pemeriksaan kesehatan dilakukan khusus untuk memastikan sapi yang disembelih terbebas dari dari penyakit menular dan berbahaya bagi manusia, yaitu Septicaemia Epizootica (SE), Newcastle Desease (ND), dan Antrax. Pihak dinas menyatakan, sampai kemarin belum ditemukan adanya ternak sapi yang akan disembelih terinfeksi ketiga jenis penyakit tersebut.
Sementara itu, jumlah ternak sapi dan kerbau yang disembelih di RPH Kota Banda Aceh, pada hari meugang pertama kemarin jumlahnya mencapai 50 ekor. Pemotongan dilakukan mulai dari pukul 01.00 hingga pukul 08.00 WIB. Razali menyebutkan, jumlah pemotongan ternak itu jauh lebih besar dibandingkan meugang puasa tahun lalu, yang berjumlah 35 ekor. Sementara itu untuk pemotongan ternak di luar RPH dia sebutkan berjumlah 42 ekor.
Terkait meugang puasa, berdasarkan pantauan wartawan Serambi, harga daging di kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar rata-rata dijual Rp 120.000 per kilogram. Harga daging ini tetap stabil hingga siang hari. Sebagian warga bertahan menunggu membeli pada sore hari dengan harapan harga daging bisa turun.
“Dari tadi pagi pembeli berduyun-duyun datang ke lokasi penjualan daging meugang di Lapangan SMEP, Peunayong. Hingga siang ini harga daging kualitas terbaik tetap bertahan Rp 120.000 per kilogram, tulang Rp 50.000 per kilo,” kata Ayi, pedagang daging di Pasar Peunayong.
Nurul Husna, warga Kampung Keuramat mengatakan ia urung membeli daging karena harganya terlalu mahal. “Saya tunggu aja sebentar lagi. Biasanya kalau sudah sore dan pembeli agak sepi, harga daging meugang bisa turun menjadi Rp 100.000 per kilogram,” info Husna.(her/ami)
Editor : bakri
Category: berita
0 comments